Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Sabangka Abdimas Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka

SOSIALISASI KESELAMATAN BERLALU LINTAS UNTUK PENGENDARA PEMULA Rossana Margaret Kadar Yanti; Andika Ade Indra Saputra; Muhammad Hadid; Dyah Wahyu Apriani; Andina Prima Putri; Oryza Lhara Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 03 Mei (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Balikpapan merupakan salah satu kota dengan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tinggi. Lakalantas di Kota ini didominasi kalangan usia produktif (Polresta Balikpapan, 2018). Pada Tahun 2017 tercatat jumlah lakalantas di salah satu jalan di Kota Balikpapan yaitu jalan Soekarno Hatta mencapai 47 kasus. Berdasarkan angka lakalantas yang terus meningkat, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Banyaknya pelanggaran berlalulintas pada anak usia remaja dan usia produktif dikarenakan pada usia tersebut rasa ingin tahu dan ingin mencoba sangat tinggi, sehingga banyak sekali pelanggaran lalu lintas ini dilanggar oleh remaja dan usia produktif. Beberapa pelanggaran ini terjadi akibat pendidikan mengenai disiplin berlalu lintas yang langka dikalangan anak-anak baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Dengan adanya kondisi ini, perlu dilakukan sosialisasi keselamatan pada pengendara pemula kepada siswa di SMK AIRLANGGA Balikpapan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar pengendara pemula memiliki kesadaran dan pengetahuan berkendara dengan baik, aman, serta akan selalu terdorong untuk tertib pada peraturan lalu lintas yang ada. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahapan meliputi tahap persiapan berupa administrasi, alat dan bahan, serta materi; dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sosialisasi; dan evaluasi. Proses berjalannya kegiatan ini cukup baik terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang hadir dan keaktifan peserta pada saat pelaksanaan sosialisasi.
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DENGAN MEMANFAATKAN RUANG TERBUKA SEBAGAI TAMAN REKREASI DAN SISTEM PENGELOLAAN JARINGAN PERSAMPAHAN YANG LAYAK PADA RT 8 KELURAHAN MANGGAR BARU Oryza Lhara Sari; Andina Prima Putri; Rossana Margaret Kadar Yanti; Dyah Wahyu Apriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 2 No. 03 Mei (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manggar Baru is one of the sub-districts in East Balikpapan District, Balikpapan City. According to the 2012-2032 RTRW of Balikpapan City, Manggar Baru is planned to become a minapolitan and tourism area based on the geographical conditions which are located along the coast. Optimizing the potential of coastal areas is carried out by developing existing land or open spaces into proper beach tourism and can be enjoyed by residents and visitors. Based on the results of a survey that has been conducted, Kampung Nelayan RT 8 Kelurahan Manggar Baru has unfavorable solid waste conditions. Overcoming this problem regarding waste regulations, several things can be done, namely managing existing waste conditions through the provision of infrastructure such as garbage dumps in front of every house in RT 8 to make it easier to collect and sort waste. Then, conduct outreach to the surrounding community regarding education on waste management based on its type and utilization. One of the uses of waste that can be developed is to use plastic bottles or other plastic waste to make eco bricks. In addition, the results of the ecobrick that has been made can be used as material to build a vertical garden. The garden area can be used to develop toga plants for the local community. Seeing the waste problems that occur in RT 8, it is necessary to empower the community in managing waste. Community empowerment can be carried out using the Asset-Based Community Development (ABCD) approach which first takes inventory of assets owned by the community to be used as resources in waste management. The community empowerment methods that require participation include Rapid Rural Appraisal (RRA), Participatory Rapid Appraisal (PRA), Participatory Learning and Action (PLA) and Participatory Training. It is hoped that some of the solutions described above can be a way out of existing problems and can have an impact on both the surrounding community and the people who come to use these facilities.
MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR BERBASIS MASYARAKAT MELALUI KOMUNITAS SIAGA BENCANA GRAHA INDAH BALIKPAPAN Dyah Wahyu Apriani; Ogamaliel Sohmo Sinamo; Fitri Rahmawati; Gregorius Gun; Indah Deviana Putri; Difa Aria Nugraha; Endra Tri Prabowo; Muhamad Andika Saputra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 2 No. 05 September (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana longsor berdampak besar pada lingkungan dan hidup masyarakat yang tinggal pada lokasi rawan bencana longsor. Longsoran ini dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur disekitarnya, memblokir akses jalan, atau merusak lanskap yang ada. Untuk meminimalisir resiko bencana yang terjadi maka tindakan mitigasi bencana perlu dilakukan. Tindakan mitigasi ini perlu dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat bencana longsor. Upaya perbaikan berupa stabilisasi atau perkuatan lereng tidak selalu merupakan pilihan yang terbaik. Biaya dan konsekuensi kegagalan harus dipertimbangkan. Masyarakat memiliki peranan penting dalam keberhasilan suatu penanggulangan bencana. Untuk itulah perlu dilakukan mitigasi bencana berbasis masyarakat agar program-program yang dikembangkan dapat bekerja efektif karena masyarakat ikut serta terlibat dalam proses dan pemantauannya. Serangkaian kegiatan mitigasi bencana dilakukan di Kelurahan Graha Indah untuk memitigasi bencana longsor pada daerah tersebut karena peluang longsor yang tinggi. Sosialisasi bencana longsor, pemetaan potensi longsor, penyusunan buku saku bencana, reboisasi lahan dan penentuan area evakuasi dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat sebelum dan setelah pelaksanaan program berlangsung. Hasil pengabdian masyarakat ditunjukkan dengan ketersediaan dokumen informasi mengenai kawasan dan bahaya longsoran yang dapat diakses masyarakat luas, dokumen tersebut meliputi peta dan infografis daerah rawan bencana serta buku saku panduan evakuasi. Berdasarkan hasil kuisioner terjadi peningkatan pemahaman masyarakat setelah serangkaian kegiatan mitigasi dilakukan.